Selasa, 04 Juni 2013

Buatlah Ibumu Tersenyum


Judul              : Buatlah Ibumu Tersenyum
Pengarang      : Zainal Arifin Emka
Penerbit          : Liris
Tempat           : Jalan Sawentar 10- Surabaya 60131
Tahun Terbit : Januari 2009


Rusdy Zaki adalah anak laki- laki berumur 13 tahun. Dia murid kelas II di SMP Setia Budi. Dia mempunyai banyak pengalaman yang menarik.
Rusdy sedang menceritakan kebimbangannya karena sebuah kertas kepada ayahnya. Karena takut menjadi bahan tertawaan teman- temannya, dia mengambil keputusan untuk diam. Sementara itu,  Paula terlihat kepanikan mencari kertas tersebut.
Hingga beberapa hari kemudian, semua orang menjadi bahan kemarahan Paula. Kekacauan itu membuat hubungan Lukman dan Paula retak. Paula tak mau lagi bertegur sapa dengan Lukman. Rusdy jadi ikut tersiksa menyaksikan perselisihan yang disebabkan olehnya. Kemudian ayah Rusdy langsung kaget dan berwajah serius ketika menasehati Rusdy.
Beberapa bulan setelah itu, Rusdy Zaki dan Rusdy Hamzah berlibur di rumah kakeknya di Desa Sukoharjo. Kini di Desa Sukoharjo sedang dilanda demam penghijauan. Tetapi, Pak Carik Desa Sukoharjo tidak memperbolehkan penduduk menanan pohon buah- buahan. Karena kebijakan Pak Carik tersebut, maka desa tersebut tidak lagi dikunjungi burung- burung yang meramaikan desa. Namun, Pak Iskandar tidak menghiraukan kebijakan Pak Carik. Beliau menanam bibit mangga.
Pada suatu hari, proyek penghijauan di Desa Sukoharjo ditinjau Bupati. Bupati itu terkesan dengan Pak Iskandar yang mau menanam pohon buah- buahan untuk anak cucunya nanti. Pak Kades yang sejak tadi cemas, khawatir jika atasannya marah, tersenyum lega berkat Pak Iskandar.
Rusdy dan kakaknya terkesan dengan desa itu. Setelah beberapa minggu mereka kembali menuju rumahnya.
Setelah sampai rumah, ibu Rusdy menyuruh Rusdy untuk menjenguk temannya. Temannya tersebut adalah orang yang selalu memusuhi Rusdy.
Dengan berat hati, Rusdy berangkat kerumah Joni. Tidak berapa lama, Rusdy pulang dengan hati riang karena dia dapat bersahabat dengan musuhnya kembali.
Rusdy keluar dari ruang guru dengan perasaan gundah. Dia baru saja menerima pemberitahuan dari Ibu Guru Lilik bahwa salah satu anggota kelompok yang terpenting tidak bisa ikut yaitu Istiqamah. Keputusan itu terlalu mendadak bagi Rusdy.
Sedangkan di rumah Istiqomah bungung karena dia harus mengikuti lomba PKS dan harus menunggui ibunya yang sedang sakit karena tidak ada yang menjaga ibunya itu. Ibunya adalah seorang janda yang ditinggal suaminya yang meninggal akibat menjalankan tugas sebagai polisi.
Lantas ibunya menyuruhnya tetap berangkat. Sesampai di sekolah Isti menangis dan memeluk Bu Niniek. Bu Niniekmengerti dan menyuruhnya pulang. Bu Niniek menyuruh Isti agar membuat ibuya tersenyum seperti dia telah membuatnya menangis. Kata- kata itu langsung membuat Isti pulang tergesa- gesa dengan mengayuh sepedanya. Sebelum Isti pulang doa dan harapan Isti menyertai kelompok lomba itu.
Sesampai rumah Isti meminta maaf kepada ibunya. Ibunya langsung tersenyum. Isti merasa bahagia telah melaksanakan tugas untuk membuat ibunya tersenyum. Kata- kata Bu Niniek selalu  terngiang di telinganya, “Buatlah ibumu tersenyum seperti kamu telah membuatnya menangis.”
Suasana di SMP Setia Budi dihantui dengan cerita hilangnya arloji milik Sinta. Arloji itu hilang ketika disimpan di dalam tas sekolahnya. Waktu itu Sinta sedang mengikuti pelajaran olahraga.
Begitu menyadari arlojinya hilang, Sinta berteriak histeris karena Sinta membeli arloji tersebut dengan uang tabungannya sendiri.
Di kerumu nan murid- murid yang sedang membicarakan misteri hilangnya arloji Sinta tersebut,Rusdy mendengar mereka menaruh kecurigaan kepada Kamil. dia menjadi serba salah karena Kamil adalah sahabatnya. Rusdy hanya tidak ingin orang- orang menuduh tanpa alasan yang jelas.
Rusdy merasa sakit hati dengan ucapan Melani yang menyalahkan Kamil dan menuduh Rusdy yang tidak- tidak. Rusdy sempat menaruh curiga kepada Melani karena dia kelihatan sinis sekali dengan Kamil. tetapi, Rusdy tidak mau diracuni dengan prasangka buruk itu.
Kamil yang sudah tahu ada yang mencurigainya, tetapi dia tidak menyangka bakal disuruh maju dengan membawa tasnyaoleh Pak Saiful.
Rusdy melihat sahabatnya. Mudah diterka, wajah Kamil seketika merah padam. Dia tidak bisa menyembunyikanketakutan dan kegelisahannya.
Kemudian apa yang dicemaskan benar- benar terjadi. Pak Saiful mengeluarkan sebuah arloji dari dalam saku kecil tas Kamil. Ternyata itu arloji milik Sinta. Seisi kelas hening, semuanya seperti terhipnotis.
Pak Saiful terus menanyai tentang arloji yang bisa di dalam tas Kamil. Kamil terus menyangkal. Kamil tidak menjawab karena dia memang tidak tahu harus mengatakan apa. Kepalanya menggeleng lemah. Maka Pak Saiful mengajukan pertanyaan yang mengagetkan. Pak Saiful menyadarkan murid- murid bahwa tidak masuk akal bagi semuanya jika orang yan g telah mencuri arloji ini lalu membiarkan arloji itu tetap di tasnya selama tiga hari.
Tidak ada yang menjawab pertanyaan itu. Terlintas dari pikiran anak- anak ada yang memfitnah Kamil. Pak Saiful memberi kesempatan kepada pelaku yang memfitnah Kamil mengaku. Tetapi, tidak ada satu pun yang mengaku.
Keesokan harinya, Rusdy di panggil oleh Pak Saiful. Pak Saiful menceritakan bahwa pelakunya sudah menemuinya kemarin.  Pelaku tersebut adalah Melani. Misteri ini sampai sekarang menjadi rahasia Melani, Rusdy dan Pak Saiful.
Malam itu, sepulang dari menghadiri tasyakuran kakeknya yang akan menun aikan ibadah haji, Rusdy dipanggil oleh ayahnya untuk makan  bersama. Rusdy, Rusdy Hamzah, Ayah dan Ibunya duduk mengelilingi sebesek nasi dan setumpuk kue.
Selesai makan, bapak bercerita tentang kisah seorang lelaki yang sudah dua kali pergi haji.  Karena dianggap sudah banyak tahu tentang ibadah haji, pada suatu saat Pak Rahman diminta oleh beberapa temannya untuk membimbing mereka. Pak Rahman dengan senang hati melakukan itu.
Tetapi, beberapa bulan menjelang berangkat, mendadak Pak rahman membatalkan rencananya. Tentu saja teman- temannya kecewa, bahkan di antara mereka ada yang marah.
Pak Rahman sebenarnya bukan orang kaya. Tetapi beliau memang gemar beribadah. Sejak pertama kali melihat Kota Suci Mekah dan Madinah, kerinduannya pada Tanah Suci seolah tak pernah bisa beliau bendung. Beliau selalu menabung untuk pergi haji.
Pada ibadah hajinya yang ketiga, kebetulan istrinya sedang hamil muda dan  istrinya mencium bau masakan yang dirasakannya sangat sedap. Istrinya meminta Pak Rahman untuk memintakan masakan tersebut.
Dengan rasa malu, Pak Rahman mencari- cari harum aroma itu. Sampailah Pak Rahman di sebuah gubuk kecil. Pak Rahman mengetuk pintu dan melihat seorang nenek sedang memasak bubur. Pak Rahman memintanya sedikit untuk istrinya. Lalu nenek itu menolaknya, Pak Rahman terus merengek- rengek demi istrinya.
Dengan perasaan kecewa Pak Rahman melangkah keluar. Wajahnya bersungut- sungut membayangkan betapa kecewanya istrinya. Melihat situasi begitu, si nenek rupanya tak enak juga.
Akhirnya dia menceritakan semuanya bahwa makanan yang dimasaknya halah buat nenek itu dan haram buat Pak Rahman. Karena nenek itu sedang sakit, hidup sebatangkara, tidak ada yang peduli dan kelaparan. Hari itu, si nenek menemukan bangkai ayam dan lalu memasaknya. Jadi, yang dimasak nenek itu adalah bangkai ayam
Pak Rahman tentu saja sangat terkejut mendengar pengakuan sang nenek. Pak Rahman segera pulang dengan rasa jijik dan rasa malu tak terhingga. Dia malu karena ada perempuan tua tetangganya yang nyaris mati kelaparan, sementara dia tidak tahu samasekali dengan kesengsaraan orang lain.
Ketika sampai di rumah, Pak Rahman menceritakan hal tersebut kepada istrinya. Istrinya meminta agar Pak Rahman tidak menunaikan ibadah haji terlebih dahuluu dan sebagian uangnya diberikan kepada si nenek untuk berobat dan modal kerja supaya dia tidak mengemis- ngemis lagi.
Pak Rahman yang baik hati setuju dengan pendapat istrinya. Diantarnya uang dan seekor ayam untuk nenek. Nenek tersebut diminta untuk membuatkan bubur untuk istrinya. Dengan senang hati nenek itu melakukannya.
Rusdy melihat bapak dan ibunya terdiam lama sekali. Dia tidak tahu apa yang dipikirkan oleh kedua orangtuanya. Sebab Rusdy juga hanyut dalam pikirannya.






0 komentar:

animasi  cartoon dan naruto serta onepiece yang bergerak atau gif
ENJOY and BE INSPIRED



Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto saya
RINTAN |SD KRATON KIDUL| SMPN 2 PEKALONGAN | SMAN 1 PEKALONGAN | UNIKAL |SUKSES|AMIN :)

Mi perfil

Foto Saya
Rintan Permata
RINTAN |SD KRATON KIDUL| SMPN 2 PEKALONGAN | SMAN 1 PEKALONGAN | UNIKAL |SUKSES|AMIN :)
Lihat profil lengkapku