Rabu, 29 Mei 2013

TUGAS 2 ( AWAL MULA KE UNIKAL)

     Dahulu saya tidak pernah terpikirkan untuk meneruskan di perguruan tinggi di Pekalongan setelah lulus SMA. Sembari menunggu kelulusan rencananya saya akan mendaftar ke universitas negri yang berada di Yogyakarta, Malang atau Bogor dan Sekolah Tinggi Pertanahan Negara, Yogjakarta yaitu ingin mengambil teknologi pertanian setelah saya dan keluarga menghadiri pernikahan saudara saya dikampung halaman ibu saya, Purworejo. Namnun, orang tua saya menginginkan untuk mendaftar menjadi POLWAN untuk meneruskan keturunan dari kakek dari ayah saya yang notabennya keluarga militer. dari kecil memang saya dididik tegas dan keras ya bisa disebut ala- ala semimiliter. Saya tidak tertarik sama sekali dengan POLWAN. Namun lama kelamaan orangtua saya luluh juga.
   Saya ingat ayah saya berjanji akan memberikan uanga pendaftaran dan mengantar saya mendaftar di universitas yang saya inginkan. Namun, kebahagiaan saya tidak lama. Ayah saya masuk rumah sakit bethesda setelah menghadiri acara pernikahan saudara saya tersebut.
    Hari esoknya, tepat pukul 18.52 ayah saya dipanggil kerahmatullah. Waktu itu saya tidak tahu harus berbuat apa, badan saya lemas dan pikiran saya tentang universitas musnah. kurang-lebih 2 bulan saya tinggal dijogja hanya merenung dan memikirkan nasib masa depan saya. Sampai pendaftaran ditutup 2hari lagi saya belum juga mendaftar. Saya memutuskan tidak ingin meneruskan di perguruan tinggi. Saya mencari info lowongan pekerjaan tetapi tidak ada yang pas. Waktu itu hidup saya benar-benar tidak mempunyai arah dan tujuan.
    Kesedihan masih saja menyelimuti kehidupan saya. saya tidak tega melihat ibu saya yang sekarang menjadi single parent dengan mengandalkan uang dari pensiunan alm. ayah saya. Saya tidak tega meminta uang untuk kuliah. Saya mencari-cari beasiswa tetapi kebanyakan setelah kuliah baru mendapat beasiswa.
    Serambi menunggu kelulusan saya terus saja memikirkan masalah itu. Saya tidak ingin membebani orangtua saya, namun saya juga ingin meneruskan pendidikan.
      Hari pengumuman kelulusanpun tiba, saya dinyatakan lulus. Mendengar itu dari kakak saya, saya tidak tahu harus senang atau sedih? jujur saja saya iri melihat teman- teman saya yang sudah pada heboh membicarakan uviversitas yang menerimanya. Disitu pikiran, emosi dan hati saya seperti sedang perang. Rasanya kacau berat. Setiap kali ditanya tentang universitas saya selalu menghindar, ketika teman- teman membangga-banggakan universitasnya saya juga menghindar, karena itu membuat saya amat sedih. Semenjak itu saya menjadi sedikit pendiam. Saya merasa teman- teman saya hanya menyombongkan diri. Namun, setelah saya berfikir, saya harus ikut merasakan kesenangan teman- teman saya dan tidak boleh merasa iri karena setiap orang rezekinya tidak akan tertukar.
    Lalu ibu saya menyuruh untuk mendaftar Sekolah Tinggi Transportasi Darat di Tegal. Saya tidak ingin mengecewakannya, saya menuruti walaupun dengan berat hati. Ibu saya terus menerus mendoakan saya dan pontang- panting ke Tegal menemani saya mendaftar ke sekolah tersebut. Saya berusaha semaksimal mungkin untuk menjalani test-test yang di minta.
    Beberapa minggu berikutnya sayapun dinyatakan lolos untuk mengikuti tahap selanjutnya. Saya tidak tahu harus sedih atau senang? Disitu saya mulai berfikir bahwa itu tidak sesuai hati saya karena pendidikan yang semimiliter. Saya memberanikan diri untuk mengatakan kepada Ibu saya. saya tahu ibu saya sangat kecewa dengan saya. Namun, saya harus bisa mengambil apa yang menurut saya baik. Ibu saya slalu mendukung apapun keputusan saya dan menyerahkan masa depan ditangan saya sendiri.
   Saya mulai mencari informasi perguruan tinggi di Pekalongan. Saya melihat kok tidak ada yang cocok untuk diri saya. Akhirnya saya mendapat Brosur Universitas Pekalongan dari teman saya. Disitu saya melihat ada D-III Farmasi, saya tertarik untuk terjun ke dalamnya. Saya mulai bertanya tentang farmasi kepada lulusan farmasi. Disitu saya berfikir, saya sudah kehilangan ayah saya yang meninggal karena sakit padahal sudah minum obat, banyak orang- orang yang memerlukan obat, saya ingin mempelajari obat herbal karena kebanyakan obat dari kimia, lalu letaknya strategis dari rumah, tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk kebutuhan hidup dan kos. Disitu saya berfikir pasti bisa sedikit meringankan beban Ibu saya. Selain itu peluang tenaga kefarmasian banyak dibutuhkan dalam industri, rumah sakit maupun apotek. Siapa tau saya bisa menjadi tenaga teknik kefarmasian yang handal, jujur dan bisa dipercaya.
   Memang banyak yang berkata dan memandang sebelah mata niat saya yang ingin meneruskan di Universitas Pekalongan. Tetapi, orang- orang yang memandang itu kan tidak membiayai saya, tidak merasakan apa yg saya rasakan, bisanya cuma ngomong. Jadi saya tidak mempedulikan omongan orang- orang yang menganggap remeh itu. Toh saya juga bisa SUKSES di daerah sendiri. Walau bukan Universitas Negeri. Kesuksesan itu kan bukan bergantung dari darimana kita berada. Tapi faktor utamanya ya DIRI KITA SENDIRI! :) jadi , saya hanya menjadikan omongan orang- orang itu sebagai pemicu untuk terus berkarya di dunia farmasi. Akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar di UNIKAL dengan mengambil prodi D-III Farmasi :)

Sekian pengalaman saya sehingga terdampar Di UNIKAL tercinta :) semoga saya bisa menjadi tenaga kerja kefarmasiaan yang berkualitan, kompeten, unggul dan handal :) mana ceritamu? :)

0 komentar:

animasi  cartoon dan naruto serta onepiece yang bergerak atau gif
ENJOY and BE INSPIRED



Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto saya
RINTAN |SD KRATON KIDUL| SMPN 2 PEKALONGAN | SMAN 1 PEKALONGAN | UNIKAL |SUKSES|AMIN :)

Mi perfil

Foto Saya
Rintan Permata
RINTAN |SD KRATON KIDUL| SMPN 2 PEKALONGAN | SMAN 1 PEKALONGAN | UNIKAL |SUKSES|AMIN :)
Lihat profil lengkapku